Karakteristik SPK Menurut ( Turban, E., 2005 ) :
1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manuasia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer ini.
3. Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan ketertiban individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa di buat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: Intelegensi, desain, pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan bersifat fleksibel. Oleh karena itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. Sistem Pendukung Keputusan juga fleksibel dalam hal ini bisa dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenis.
8. Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem Pendukung Keputusan.
9. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelinnes, kualitas) daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika Sistem Pendukung Keputusan disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik.
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung Keputusan secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya menggantikan.
11. Pengguna akhir bisa meengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana. Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse memperbolehkan pengguna untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang cukup besar dan komplek.
12. Biasanya, model-model di gunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. dapat diintegrasikan dengan Sistem Pendukung Keputusan lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan eksternal menggunakan networking dan teknologi Web.
15. Mampu memberikan alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
16. Menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).
Contohnya :
• Keputusan Terstruktur
- Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.
• Keputusan Semiterstruktur
- Pengevaluasian Kredit
- Penjadwalan Produksi
• Keputusan Tidak Terstruktur
- Pengembangan Teknologi Baru
- Bergabung dengan Perusahaan Lain
- Perekrutan Eksekutif.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
1. Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data.
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah.
c. Mampu menangani data personal dan non personal, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan.
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas.
2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternatif solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah
2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
3. Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialogmenampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a. Bahasa Aksi (The Action Language) Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage) Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language) Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
Kategori SPK
Turban (2005) mengkategorikan model sistem pendukung keputusan dalam tujuh model, yaitu:
1. Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif kecil.
a. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif.
b. Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan tabel keputusan atau pohon keputusan.
2. Model optimasi dengan algoritma.
a. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari banyak alternatif.
b. Proses pencarian dilakukan tahap demi tahap.
3. Model optimasi dengan formula analitik.
a. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi hanya dengan satu langkah melalui rumus tertentu.
b. Model seperti ini banyak dijumpai pada masalah-masalah inventory.
c. Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan linear programming atau model matematika yang lainnya, atau menggunakan model jaringan.
4. Model simulasi.
a. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian.
b. Model ini lebih banyak digunakan untuk beberapa tipe simulasi.
5. Model heuristik.
a. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi yang cukup baik melalui serangkaian aturan (rules).
b. Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan pemrograman heuristik atau sistem pakar
6. Model prediktif.
a. Model ini akan melakukan prediksi untuk masa depan apabila diberikan skenario tertentu.
b. Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan model peramalan (forecasting) atau analisis Makov
7. Model-model yang lainnya.
a. Model ini akan menyelesaikan kasus what-if menggunakan formula tertentu.
b. Model ini lebih banyak digunakan pada pemodelan keuangan atau konsep antrian.
Kapabilitas SPK
1. Kemampuan Antarmuka
- Berbagai format dan peralatan output
- Berbagai peralatan input dari pengguna
- Berbagai gaya dialog
- Mendukung komunikasi antar pengguna dan pengembang
- Mendukung pengetahuan dari penguna
- Tersedia dialog untuk capture, penyimpanan dan analisis
- Dukungan dialog yang fleksibel & adaptif.
2. Kemampuan Data
- Data dengan berbagai tipe & format
- Ekstraksi, capture dan integrasi
- Fungsi akses data
- Fungsi manajemen basisdata
- Tersedianya berbagai cara pandang data secara logis
- Dokumentasi data
- Melakukan tracking terhadap penggunaan data
- Mendukung fleksibilitas dan adaptasi data
3. Kemampuan Model
- Kepustakaan model terkait aturan basis model
- Fasilitas pembangun model
- Manipulasi model
- Fungsi manajemen basis model
- Dokumentasi model
- Tracking penggunaan model
- Dukungan terhadap fleksibilitas & adaptasi model
1 komentar:
Admin, adakah penjelasan lebih tentang dari kategori spk?
Posting Komentar